Kamis, 04 Desember 2014

0

KIS versi trbaru BPJS mungkinkah ?

Posted in , , , , , ,
BPJS atau lebih kita kenal dengan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial yang sekarang ini lagi marak - maraknya menyerukan program JKN atau Jaminan Kesehatan Nasional. Dimana program ini menawarkan semacam asuransi kesehatan atau pembiayaan perawatan bagi peserta BPJS-JKN. Menurut saya sekarang ini dengan adanya BPJS memang lumayan memberi efek bagi masyarakat utamanya yang belum tercukupi finansialnya. Karena banyak kasus - kasus contohnya operasi peserta JKN yang ditanggung biayanya meski tidak 100% tapi cukup meringankan. Tapi tak sedikit juga masyarakat yang mengeluh tentang program ini. Banyak yang menyayangkan karena program ini ada oknum yang menyalahgunakan.. Misalnya di rumah sakit terkesan dibedakan antara pasien BPJS dan umum bahkan biasanya pelayanan pasien BPJS terkesan lambat dibandingkan yang umum. Proses pembelian obat dan alat kesehatan di apotik penerima pasien BPJS juga demikian. Alat kesehatan seperti infus,abuket,spoit,dll dibedakan antara pasien umum dan BPJS. Sebenarnya pola BPJS itu seperi apa ? Kenapa mesti ada perbedaan antara pasien BPJS dan Non-BPJS sedangkan dari promosi yang sering kita dengar BPJS itu malah terkesan lebih bagus dari non-BPJS dan penanganan pasiennya cepat. Nah ini ? Contoh kasusnya itu saya sempat melihat di berita bahwa ada pasien BPJS yang ditelantarkan di sebuah rumah sakit dengan alasan yang menurut saya tidak terlalu logis. Selain itu, pada bagian JKN pesertanya dibagi kelasnya berdasarkan penghasilannya. Apakah dengan perbedaan kelas ini juga akan membedakan fasilitas yang didaptkan ? Nah jika seperti ini berarti ada kejanggalan lagi dari kasus BPJS ? Berarti peserta yang kaya dan mendaftar BPJS akan mendapatkan fasilitas yang lebih daripada peserta yang kurang mampu. Program yang dirintis oleh presiden kita yakni pak Jokowi merintis kartu sakti jokowi yang dimana salah satu kartunya yakni Kartu Indonesia Sehat (KIS). KIS dicanangkan akan menjadi program yang benar - benar mefasilitasi masyarakat miskin dari segi kesehatan. Peserta dari KIS juga lebih banyak dari pserta BPJS. Banyak pula yang mengira KIS ini adalah update terbaru dari BPJS yang konon programnya tidak semulus promisnya. Banyak kontroversi yang melibatkan kedua program ini. Ada yang pro dan ada yang kontra. Karena program ini belum terlalu terlaksana jadi saya hanya bisa berharap semoga program KIS ini lebih baik dan lebih menyempurnakan lagi program JKN-BPJS. Dan masih menjadi pertanyaan dibenak saya sebagai penulis. Mungkinkah KIS bagian dari BPJS karena ada juga dialog ibu MenKes yang ingin mengganti kartu JKN menjadi KIS. Yang sempat saya baca disalah satu surat kabar.

0 komentar: